Tenaga Seismis
Adalah getaran yang dapat dirasakan di permukaan bumi karena adanya gerakan, terutama dari dalam lapisan-lapisan bumi. Secara umum penyebab gempa bumi dapat dibagi tiga:
Gempa tektonis, yakni disebabkan gerakan yang terjadi di dalam kulit bumi secara tiba-tiba, baik berupa patahan maupun pergeseran.
Gempa vulkanis, yakni disebabkan oleh letusan atua retakan yang terjadi di dalam struktur gunung berapi. Gempa ini terjadi karena adanya magma atau batuan meleleh yang menerobos ke arah kerak bumi. Terasa hanya di sekitar gunung berapi, karena intensitasnya lemah hingga sedang.
Gempa runtuhan atau terban, antara lain terjadi karena longsoran massa batuan, misalnya dari lereng gunung. Intensitasnya sangat kecil.
Gerakan gempa diukur dengan sebuah alat yang peka terhadap getaran yang bernama seismograf.
Untuk mengukur tingkat intensitas gempa digunakan beberapa macam skala.
Skala Richter mengukur kekuatan gempa sebagai berikut:
> 8 SR Bencana nasional (national disaster)
7-8 SR Gempa besar (major earthquake)
6-7 SR Gempa destruktif (destructive earthquake)
5-6 SR Gempa merusak (damaging earthquake)
4-5 SR Gempa keras (strongly felt earthquake)
3-4 SR Gempa kecil (small quake)
0-3 SR Goncangan kecil (small shock quake)
Skala Mercalli mengukur kekuatan gempa sebagai berikut:
I Tidak terasa, hanya tercatat oleh alat peka getaran
II Dirasakan oleh orang yang sedang tertidur
III Terasa di dalam rumah, belum diketahui bahwa berasal dari gempa bumi (seolah seperti gerakan truk lewat)
IV Terasa di dalam rumah, benda-benda bergoyang, pintu dan jendela bergemertak, benda-benda dari kaca gemerincing
V Terasa di luar rumah, yang tidur terbangung, air bergoyang, benda-benda digantung jatuh, pintu bergoyang
VI Terasa semua orang, panik, berjalan tidak stabil, kaca pecah, benda digantung berjatuhan
VII Sulit berdiri tegak, dirasakan orang berkendara, tembok rumah runtuh
VIII Sulit mengemudikan mobil, cabang-cabang pohon patah, rumah-rumah dengan pondasi lemah dapat runtuh
IX Kepanikan umum, tembok-tembok roboh, rumah-rumah dengan tembok kuat mengalami kerusakan berat, pipa-pipa bawah tanah pecah
X Bangunan beton rusak, bendungan hancur, air danau bergolak
XI Pipa-pipa bawah tanah hancur total, jembatan hancur, rel kereta api bengkok
XII Kerusakan total, batuan retak-retak, benda-benda terlempar ke udara
Skala lain yang digunakan:
• Rossi & Forrel Intensity Scale
• Skala Beno Gutenberg
Menurut episentrumnya gempa dibagi 2:
• Gempa sentral jika episentrumnya berupa titik.
• Gempa linear jika episentrumnya berupa garis.
Menurut kedalaman hiposentrumnya gempa dibagi 3:
• Gempa dangkal (< 100 m)
• Gempa menengah (100-300 m)
• Gempa dalam (300-700 m)
Menurut letak episentrumnya gempa dibagi 2:
• Gempa darat
• Gempa laut
Menurut jarak episentrumnya gempa dibagi 3:
• Gempa setempat, jika jarak episentrumnya kurang dari 10.000 km
• Gempa jauh, jika jarak episentrumnya sekitar 10.000 km
• Gempa sangat jauh, jika jarak episentrumnya lebih dari 10.000 km
Energi dari dalam bumi merambat lewat tiga jenis gelombang:
• Gelombang primer (longitudinal), yakni gelombang pertama kali dicatat seismograf.
• Gelombang sekunder (transversal), yakni gelombang yang tercatat setelah gelombang primer.
• Gelombang panjang, yakni gelombang dari episentrum yang menyebar ke segala arah lewat permukaan bumi.
Untuk menghitung jarak antara episentrum dan stasiun pencatat, digunakan Rumus Laska:
J = {(S – P) – 1’} x 1000 km
di mana:
J = Jarak episentrum
S = Waktu gelombang sekunder
P = Waktu gelombang primer
1’ = 1 menit
Beberapa istilah yang berkaitan dengan seisme:
• Hiposentrum yakni pusat gempa bumi di lapisan bumi bagian dalam. Sering disebut juga fokus.
• Episentrum yakni pusat gempa bumi di permukaan bumi, tegak lurus hiposentrum.
• Seismograf yakni alat pencatat gempa bumi.
• Seismogram yakni gambaran getaran gempa bumi yang dicatat seismograf.
• Pleistoseista yakni garis yang membatasi daerah yang mengalami kerusakan terhebat di sekitar episentrum.
• Homoseista yakni garis yang menghubungkan daerah-daerah yang dilalui gelombang getaran gempa yang sama dalam waktu yang sama.
• Isoseista yaitu garis yang mengubungkan daerah-daerah dengan kekuatan gempat yang sama.
• Makroseista yaitu daerah di permukaan bumi yang mengalami kerusakan terhebat akibat gempa.
Gambaran episentrum gempa di seluruh dunia, yakni sebanyak 358.214 kejadian antara 1963-1998.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar