fendy84
Lipatan (fault) terjadi karena tekanan yang lemah, tapi berlangsung terus-menerus. Puncak lipatan disebut antiklinal, lembah lipatan disebut sinklinal. Ada empat tipe lipatan umum:
Lipatan tegak, dihasilkan dua arah mendatar disertai kekuatan dan arah gerakan sama.
Lipatan miring, diakibatkan gaya tangensial satu dan yang lain. Ditunjukkan oleh bidang porosnya yang miring.
Lipatan menggantung, diakibatkan salah satu gaya tangensial yang terus bekerja sehingga salah satu sisi lain lebih miring. Sedemikian sehingga kemiringan sayap dan kecuramannya sudah melalui poros vertikal.
Lipatan rebah, diakibatkan lipatan miring dan menggantung mendapatkan gaya tangensial yang lebih besar dari yang lain.
Lipatan sesar sungkup, diakibatkan lipatan rebah tetap mendapatkan tekanan gaya tangensial.
Lipatan isoklinal, deret lipatan yang memiliki bentuk sama besar.
Lipatan monoklinal, yaitu pencuraman setempat di suatu daerah yang umumnya ditandai kemiringan landai.
Lipatan terbuka, lipatan yang masih berpotensi lebih melengkung lagi.
Patahan (fold) terjadi karena adanya tekanan yang kuat melampaui titik patah batuan, dan berlangsung sangat cepat. Tidak hanya retakan, batuan pun dapat terpisah. Ada tiga macam patahan:
Normal fault: patahan yang arah lempeng batuannya turun mengikuti arah gaya berat.
Reserve fault: patahan yang arah lempeng batuannya naik berlawanan arah dengan gaya berat.
Strike slip fault: patahan yang arah lempeng batuannya horisontal berlawanan arah dengan gaya berat.
Patahan dapat menghasilkan bentuk-bentuk permukaan bumi seperti berikut:
Graben atau Slenk, yakni suatu depresi yang terbentuk antara dua patahan.
Horst atau tanah naik, yakni jika antara dua patahan mengalami pengangkatan lebih tinggi.
Fault scrap, yakni dinding terjal (cliff) yang dihasilkan patahan dengan salah satu blok bergeser ke atas menjadi lebih tinggi.
Retakan (joint) terjadi karena pengaruh gaya renggangan, sehingga batuan mengalami retak-retak tapi masih bersambung. Biasanya ditemukan pada batuan rapuh di daerah puncak antiklinal dan dikenal dengan nama tectonic joint. Berdasarkan cara pembentukannya ada dua macam retakan, yakni:
Retakan yang disebabkan tekanan (shear/compression joints), umumnya terlihat paralel dengan gejala sesar.
Retakan yang disebabkan tarikan (tension joints), berbentuk tidak teratur dengan bidang-bidang tidak rata dan selalu terbuka.
Pelengkungan (warping) adalah gerak vertikal yang tidak merata pada suatu daerah, khususnya yang berbatuan sedimen akan menghasilkan perubahan struktur lapisan yang mulanya horisontal menjadi melengkung. Jika melengkung ke atas menjadi kubah (dome), jika ke bawah menjadi cekungan (basin).
Bumi sebenarnya tersusun oleh sejumlah potongan daratan yang tersusun seperti mainan gambar potong (puzzle). Potongan-potongan ini disebut sebagai lempeng tektonik. Lempeng tektonik ini bersifat dinamis dan terus bergerak. Tabrakan antara dua lempeng tektonik dapat menyebabkan gempa tektonik.
Lempeng-lempeng tektonik di dunia antara lain:
Lempeng Amerika Utara
Lempeng Amerika Selatan
Lempeng Afrika
Lempeng Eurasia
Lempeng Arabia
Lempeng Pasifik
Lempeng Indian Australia
Lempeng Antartika
Lempeng Kokos
Lempeng Karibia
Lempeng Juan de Fuca
Lempeng Filipina
Lempeng Scotia
Teori tentang eksistensi lempeng benua ini pertama dikatakan oleh Harry Hess pada 1968. Kerak bumi atau litosfer yang mengapung di atas lapisan astenosfer yang bersifat plastis akibat proses naiknya magma ke permukaan. Lempeng-lempeng ini berjalan dengan kecepatan orde beberapa sentimeter per tahun.
Lempeng ini saling bertemu di tepi garis yang berbeda, yaitu:
Perluasan lempeng yang terjadi pada pematang samudera (zona Divergen)
Ditandai adanya parit (palung) tempat satu lempeng menunjam di bawah lempeng yang lain (zona Konvergen)
Saling bergesekan pada sisinya ketika saling melewati (zona Sesar mendatar)
Secara umum lempeng tektonik dibagi dua:
Plate benua (lempeng benua): lempeng tektonik bergeser membawa benua
Plate lautan (lempeng samudra): lempeng tektonik bergeser membawa dasar samudera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar